

KERATON KAIBON
Scroll Down
Keraton Kaibon
Keraton Kaibon yang berasal dari kata kaibon yaitu keibuan, keraton ini dibangun untuk ibunda Sultan Syafiudin yaitu Ratu Aisyah. Keraton Kaibon dihancurkan oleh pemerintah Belanda pada tahun 1832, bersamaan dengan penghancuran Keraton Surosowan Banten. Keraton Kaibon masih menyisakan beberapa gerbang dan pintu-pintu besar yang ada dalam istana. Hingga saat ini masih tegak deretan Gerbang Bentar atau gapura bersayap yang merupakan pintu utama untuk memasuki Istana Keraton Kaibon. Selain itu juga berdiri tegak sebuah pintu berukuran besar yang dikenal dengan nama Gerbang Paduraksa dengan bagian atasnya yang tersambung. Gerbang atau gapura paduraksa merupakan pintu masuk menuju halaman kedua yang bersifat sakral. Pada bagian lainnya tersisa sebuah mihrab dan beberapa pondasi bangunan. Desain arsitektur dari Istana Keraton Kaibon ini sangatlah unik karena dikelilingi saluran air, sehingga seolah-olah berada di atas air. Dari bangunan Keraton Kaibon ini memiliki ciri-ciri keislamannya yang tetap menonjol karena bangunan inti keraton ini adalah sebuah masjid dengan pilar-pilar tinggi yang sangat megah dan anggun.